
Di tengah badai penarikan kendaraan (recall) di pasar internasional, penjualan mobil merek Toyota di Tanah Air terus menguat dan mencetak angka 21.753 unit pada Februari lalu, naik tipis 4,6% dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
PT Toyota Astra Motor (TAM) selaku agen tunggal pemegang merek Toyota di Indonesia pada Januari lalu mampu melego sebanyak 20.798 unit mobil ke jaringan distribusi (wholesales). Adapun penjualan ritel Toyota pada bulan pertama 2010 mencapai 19.459 unit.
Presdir TAM Johnny Darmawan Danusasmita mengatakan penjualan Toyota terus meningkat dan Februari lalu mencapai 21.800 unit (termasuk merek mobil premium Lexus). “Di Januari penjualan kami lebih dari 19.000 unit dan bulan lalu naik menjadi 20.800 unit. Permintaan bagus, banyak orang yang membeli mobil, kemungkinan karena isu perpajakan jadi ada percepatan pembelian, selain kondisi ekonomi yang mendukung,” katanya usai rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) PT Astra International Tbk, hari ini.
Direktur Pemasaran TAM Joko Trisanyoto menjelaskan penjualan wholesales Toyota pada Februari sebanyak 21.753 unit. Apabila ditambah dengan penjualan Lexus sebanyak 47 unit, total mobil yang didistribusikan TAM menjadi 21.800 unit. “Kalau angka ritel Februari 21.132 unit (tanpa Lexus). Penjualan ritel lebih rendah karena stok kami masih kecil, jadi peningkatan wholesales bulan lalu sekalian mengisi stok, apalagi untuk model Avanza dan Innova yang stoknya tipis,” katanya.
Joko memperkirakan permintaan konsumen terhadap produk otomotif akan terus bergerak naik sampai Maret mendatang. Namun, pihaknya tidak dapat memproyeksikan kondisi permintaan pasar pada April hingga bulan-bulan berikutnya, seiring kekhawatiran kenaikan tarif pajak di sektor otomotif (pajak progresif dan pajak penjualan atas barang mewah).
Dia memproyeksikan pasar mobil nasional pada Februari diperkirakan 52.000 unit (wholesales) dan sekitar 49.000 unit hingga 50.000 unit untuk penjualan ritel. “Mudah-mudahan angka Februari untuk total pasar sekitar 50.000 unit, tidak jauh berbeda dari posisi Januari.Ekonomi terus membaik, diluar dua faktor pajak dan situasi politik yang saat ini kami khawatirkan,” tambah Johnny.
Di lain sisi, Joko menuturkan perusahaan terus menjaga kualitas produk dengan sebaik-baiknya dan meyakinkan konsumen melalui front liner dan jaringan pemasarannya agar tidak khawatir dan takut menggunakan produk Toyota. Hal ini dilakukan perusahaan meski Toyota di Indonesia terbebas dari gelombang recall secara masif, kecuali 13 unit Prius.
“Yang mesti kita lakukan adalah meyakinkan bahwa kualitas kita jaga dengan benar. Kesalahan memang tidak bisa dijamin, namanya manusia tidak ada 100% benar, pasti ada kelengahan. Yang dilakukan perusahaan menjaga kualitas sebaik mungkin. Kalau ada yang lolos atau kelengahan, kami tentu akan tanggung jawab dan perbaiki sepenuhnya,” papar Joko ketika dikonfirmasi terkait kekhawatiran tergerusnya pangsa pasar Toyota akibat aksi recall besar-besaran di AS dan Jepang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar