![]() |
|
Toyota Motor Corp. bersama tiga produsen mobil Jepang lainnya dan perusahaan pembangkit listrik membentuk kelompok untuk mempromosikan mobil-mobil listrik dengan menciptakan standar mesin isi ulang listrik dan memasarkan teknologi ini ke seluruh dunia.
Wakil dari Toyota, Nissan, Mitsubishi, Fuji Heavy, dan Tokyo Electric Power CXo. bertemu di sebuah hotel di Tokyo, Senin (15/3) untuk mengumumkan pembentukan asosiasi itu, yang anggotanya terdiri dari 160 perusahaan, sebagian diantaranya dari luar Jepang serta organisasi pemerintah.
Nama yang dipilih untuk asosiasi ini adalah CHAdeMO yang berasal dari dua kata yaitu 'charge' dan 'move'.
Asosiasi ini yakin akan tiba saatnya mobil-mobil listrik menjadi solusi transportasi utama, tidak hanya di Jepang, tapi juga di seluruh dunia, seiring meningkatkanya keprihatinan terhadap emisi dan ketergantungan terhadap minyak bumi. Tapi hambatan utama yang harus dihadapi adalah tersedianya teknologi baterai yang lebih baik, harga dan tersedianya stasiun pengisian listrik di tempat-tempat yang nyaman dan mudah dijangkau.
Asosiasi ini sedang membahas detail-detail dari platform recharging. Proses standarisasi mengharuskan setiap perusahaan untuk sepakat dalam soal voltage, aspek-aspek outlet dan teknologi lainnya sekaligus memastikan proses isi ulang yang relatif cepat.
Meskipun besar harapan standar itu akan menyebar ke seluruh dunia, Managing Officer Toyota, Koei Saga mengatakan hal itu 'hampir tidak mungkin', karena disetiap tempat kebutuhan dan penggunaannya berbeda-beda. Apalagi outlet listrik berbeda-beda di setiap negara. Bahkan di Eropa.
Anggota lain dari asosiasi itu adalah Pacific Gas and Electric Co, produsen listrik besar di California, produsen mobil PSA Peugeot Citroen, Toshiba Corp. dan KDDI Corp. perusahaan telekomunikasi Jepang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar