Terletak di bawah Gunung Fuji, Higashi-Fuji Technical Center milik Toyota terdiri dari proving grounds dan engineering center. Tapi tidak seperti kebanyakan fasilitas seperti ini, Higashi-Fuji punya jumlah insinyur yang besar, lebih dari 3.000 orang dan sejumlah fasilitas non-track test.
Higashi-Fuji beroperasi sejak 1966 dan autoblog.com staff mendapat kesempatan untuk berkunjung ke fasiltas itu menyaksikan uji tabrak , mencoba driving simulator, mencicipi beberapa teknologi safety terbaru seperti brake override system, enhanced pre-collision braking, dan pedestrian detection.
Salah satu fasilitas terbaru di Higashi-Fuji Technical Center adalah gedung uji tabrak dimana termasuk angular multi-vehicle crash setup yang memungkinkan para insinyur menabrakkan dua mobil head-on dengan sudut antara 15 - 90 derajat hingga kecepatan 140km/jam.
Menabrakan mobil dengan sudut beragam seperti itu sangat rumit, jauh lebih rumit dan sulit dibandingkan tabrakan adu kepala biasa. Timing harus sangat dikontrol. Tergelincir milisekon saja atau salah menghitung sudut pada titik benturan, hasilnya bisa sangat beda. Tes semacam ini cenderung mahal karena harus di ulang-ulang dan validitasnya rendah.
Untuk menyiasati hal itu, Toyota membangun angular multi-vehicle crash. Contoh uji yang dilakukan adalah menabrakan dua Camry yang masing-masing melaju dengan kecepatan 64km/jam dengan sudut tabrakan 15 derajad.
Tempat uji tabrak berlangsung dikelilingi banyak kamera high-speed dan jajaran lampu, termasuk area dibawah mobil. Toyota memasang lantai transparan yang terdiri dari panel acrylic setebal 280mm dan panel 6mm diatasnya. Jadi bila tergores setelah dipakai sekian waktu untuk uji tabrak, yang diganti hanya panel yang tipis itu. Hasilnya panel itu tetap transparan. Lapisan yang tebal bisa menahan beban dinamis hingga 22 ton atau 10 ton beban statis.
Uji tabrak dua mobil jelas sangat mahal, padahal Toyota harus melakukan uji tabrak 1.600 kali pertahun yang di lakukan di sejumlah fasilitas uji diJepang, Eropa dan Amerika Serikat. Toyota juga melakukan serangkaian simulasi tes tabrak untuk memprediksi apa yang terjadi pada struktur dan melakukan perbaikan terus menerus untuk meningkatkan kemampuan perlindungan mobil terhadap penumpangnya. Namun bagaimana dengan dampak benturan itu terhadap tubuh manusia?
Untuk itu para insinyur komputer Toyota menciptkan Total Human Model for Safety (THUMS) untuk mensimulasi apa yang terjadi dengan tubuh manusia saat kecelakaan. Proyek THUMS dimulai 1997 dan model pertama dipakai tahun 2000. Model ini dilengkapi dengan tulang-tulang utama, ligamen (serabut otot penggerak tulang) dan 80.000 elemen. Tiap penerusnya tampil lebih sempurna. Misalnya versi ketiga ditambahakan model otak manusia. Versi terakhir lebih lengkap lagi, karena organ-organ utama didalam tubuh juga di lengkapi. Total elemen mencapai 2 juta komponen.
Toyota juga menyediakan THUMS untuk lembaga riset lain. Versi ketiga misalnya dijual dengan harga US ,000. Sementara versi keempat masih digunakan di Toyota saja. Toyota juga menciptakan model yang mewakili wanita, ibu hamil, anak enam tahun dan sembilan tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar