![]() |
LaHood bercerita tahun lalu putrinya bertanya padanya apakah dia bisa membeli minivan 2011 Toyota Sienna.
"Dia butuh jaminan dari saya bahwa mobilnya akan aman. Saya katakan padanya dia harus membeli Toyota, dan dia membelinya. "
Hal itu diungkapkan setelah mengumumkan hasil penyelidikan besar -besaran Pemerintah Federal Amerika Serikat terhadap dugaan sistem elektronik sebagai penyebab unintended acceleration.
Penyelidikian NHTSA (National Highway Traffic Safety Administration) dan NASA (National Aeronautics and Space Administration) menyimpulkan tidak terbukti sistem elektronik sebagai penyebab.
Dari bukti-bukti yang ada, pemicunya adalah faktor mekanik, yaitu pedal gas nyangkut di karpet atau pedal gas tidak mau balik. Dua penyebab ini sudah ditangani sepenuhnya oleh Toyota. Penyelidikian itu juga mengkonfirmasi temuan Toyota bahwa faktor human error banyak jadi penyebab.
Steve St.Angelo, Toyota's chief quality officer, Toyota Amerika Utara memuji hasil penyelidikan itu. "Kami percaya, analisis ilmiah yang dilakukan para ahli terkemuka Amerika akan memperkuat kepercayaan terhadap keselematan mobil-mobil buatan Toyota dan Lexus," katanya.
NHTSA dan NASA melakukan penyelidikan intensif selama 10 bulan. Di Goddard Space Flight Center mereka melakukan penyelidikan dan menguji komponen mobil Toyota.
Salah satu jenis ujinya adalah membombardir mobil dengan radiasi elektromagnetik untuk mempelajari apakah hal itu bisa jadi penyebab.
Setelah menyelidiki lebih dari 280.000 baris software code di sistem elektronik mobil Toyota, NASA tidak menemukan kesalahan yang mungkin jadi penyebab.
LaHood memuji Toyota yang membangun safety center di Michigan dengan investasi US$ 50 juta. "Itu luarbiasa. Itu menujukkan mereka benar-benar perhatian soal safety," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar