![]() |
Satu-satunya persoalan yang menghadang saat ini adalah, harga yang sangat mahal. Ongkos untuk memproduksi mobil berbahan bakar hidrogen sangat mahal. Tahun 2008 ongkosnya bisa mencapai $ 1 juta. Namun Toyota memprediksi dalam waktu dekat ongkos pembuatan itu bisa turun hingga 1/20 pada tahun 2015. Bagaimana bisa, dalam waktu tujuh tahun, harga bisa ditekan serendah itu?
Untuk menekan harga, Toyota melakukan inovasi di banyak sisi. Mulai dari material yang dipakai hingga proses konstruksi untuk memproduksi fuel cell. Fuel cell adalah tempat dimana reaksi kimia hidrogen dan oksigen menghasilkan energi listrik dan air. Contohnya, tangki fuel cell membutuhkan platinum. Padahal platinum sangat mahal dan sulit didapat. Toyota lalu mengembangkan banyak cara untuk mengurangi penggunaan logam langka seperti itu di fuel-cell. Toyota bahkan berupaya menyederhanakan disain tangki yang pada gilirannya mengurangi jumlah komponen dan kerumitan konstruksinya.
Selain itu, perubahan penting lainnya adalah proses pembuatan tangki yang secara dramatis mempercepat proses pembuatan tangki. Tangki Toyota bisa memuat hingga 70MPa atau kira-kira 1,7 kali lebih banyak dari tangki sebelumnya. Jarak tempuhnya untuk satu tangki hidrogen bisa mencapai 500km.
Bagian termahal dari teknologi fuel cell adalah fuel cell stack -kumpulan fuel cell- dan tangki hidrogen. Dengan memangkas harga keduanya, maka efeknya sangat signifikan. Dari yang harganya tidak realistis, menjadi dalam rentang yang masuk akal untuk konsumen potensial. Dengan segala inovasi itu, harga mobil berteknologi fuel cell pada 2015 diperkirakan tidak lebih mahal dari $ 50.000 atau setara dengan sedan buatan Lexus.
Ke depannya, tantangan yang harus dijawab adalah infrastruktur pengisian hidrogen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar